masukkan script iklan disini
Ketua Kwarda Gerakan Pramuka DIY, GKR
Mangkubumi menilai ada kelalaian dalam peristiwa hanyutnya siswa saat susur
sungai di Sleman (DOK/CCN)
JJNEW.DO.ID - Ketua Kwartir Daerah
(Kwarda) Gerakan Daerah Istimewa Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) menilai ada kelalaian tim pembina dalam peristiwa
hanyutnya siswa SMP Negeri 1 Turi saat melakukan , Jumat (21/2).
Dia mengatakan semestinya pada setiap kegiatan Pramuka dalam bentuk apapun itu
ada koordinasi dengan pihak sekolah.
"Semua pasti ada sanksinya," tegas Putri sulung Sri Sultan
Hamengku Buwono X ini saat jumpa pers di SMP Negeri 1 Turi, Sabtu (22/2/2020).
Hanya saja, pihaknya menyatakan kasus tersebut perlu diselidiki lebih lanjut
oleh pihak Kwarcab Pramuka Kabupaten untuk menindaklanjuti persoalan tersebut.
Sementara Kepala Sekolah SMP N 1 Turi, Tutik Nur Diana mengatakan susur sungai merupakan
Sementara Kepala Sekolah SMP N 1 Turi, Tutik Nur Diana mengatakan susur sungai merupakan
kegiatan yang biasa dilakukan pihak sekolah.
"Itu murni kegiatan sekolah dan tujuh pendampingnya juga dari sekolah," ucapnya.
Sementara Kepala Bidang Humas Polda DIY Komisaris Besar Polisi Yuliyanto mengatakan hingga saat ini pihaknya telah memeriksa enam orang dari pihak sekolah. Namun, pihaknya belum mengetahui secara pasti, siapa pihak yang paling bertanggung-jawab dalam peristiwa tersebut.
"Itu murni kegiatan sekolah dan tujuh pendampingnya juga dari sekolah," ucapnya.
Sementara Kepala Bidang Humas Polda DIY Komisaris Besar Polisi Yuliyanto mengatakan hingga saat ini pihaknya telah memeriksa enam orang dari pihak sekolah. Namun, pihaknya belum mengetahui secara pasti, siapa pihak yang paling bertanggung-jawab dalam peristiwa tersebut.
Dalam peristiwa itu, dua dari tiga siswa SMPN 1 Turi yang hanyut telah ditemukan oleh Tim SAR Gabungan pada Sabtu (22/2) dalam kondisi meninggal dunia. Sementara satu korban lainnya masih dalam proses pencarian.
"Alhamdulillah dua korban berhasil ditemukan, tinggal satu korban lagi
yang masih dalam pencarian," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik
BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, dikutip dari Antara.
Ia mengatakan kedua korban yang berhasil ditemukan tersebut langsung dibawa ke Puskesmas Turi dan belum teridentifikasi.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Turi, Pinky Christina Dewi membenarkan ada satu jenazah dalam kantong yang telah dibawa ke Puskesmas, pada Sabtu (22/2), sekitar pukul 10.30 WIB. Saat ini korban sedang diidentifikasi.
Insiden air sungai Sempor yang tiba-tiba meluap membuat ratusan siswa SMPN 1 Turi yang sedang mengikuti susur sungai Pramuka terseret arus.
Setelah dua jenazah ditemukan pada siang ini, total sembilan korban meninggal dunia atas insiden tersebut, sementara 23 siswa luka-luka dan 216 selamat (NIK)
Ia mengatakan kedua korban yang berhasil ditemukan tersebut langsung dibawa ke Puskesmas Turi dan belum teridentifikasi.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Turi, Pinky Christina Dewi membenarkan ada satu jenazah dalam kantong yang telah dibawa ke Puskesmas, pada Sabtu (22/2), sekitar pukul 10.30 WIB. Saat ini korban sedang diidentifikasi.
Insiden air sungai Sempor yang tiba-tiba meluap membuat ratusan siswa SMPN 1 Turi yang sedang mengikuti susur sungai Pramuka terseret arus.
Setelah dua jenazah ditemukan pada siang ini, total sembilan korban meninggal dunia atas insiden tersebut, sementara 23 siswa luka-luka dan 216 selamat (NIK)