masukkan script iklan disini
Foto ilustrasi evakuasi
guru yang disandera KKSB(DOK/DETIKNEWS)
JJNEWS.CO.ID- papua sedang dibangun
oleh pemerintah Indonesia, termasuk melalui pemerataan pendidikan. Guru-guru
mengajar sampai penjuru Bumi Cenderawasih. Namun ada ironi di Distrik
Tembagapura.
Ironi itu berwujud dalam
horor penyanderaan terhadap tiga pahlawan tanpa tanda jasa. Tiga orang itu
adalah guru Sekolah Dasar (SD) Baluni di Kampung Arwanop, tembagapura, Mimika, Papua. Mereka
sudah disandera sejak tiga hari lalu.
Pelaku penyanderaan adalah 50
orang Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) kelompok Arwanop pimpinan
Guspi Waker. Mereka adalah anak buah Ayub Waker yang telah meninggal.
Beruntung, nyawa tiga guru SD selamat.
Terjaminnya keamanan tiga orang SD itu berkat jasa tokoh adat dan tokoh agama
Kampung Arwanop.
"Tiga guru disandera dua hari, dan sudah
dibebaskan oleh tokoh setempat, ketiganya sudah dievakuasi ke Timika
menggunakan heli milik Polri," kata Kapolres Mimika, AKBP I Gusti Gde Era
Adhinata, Kamis (27/2/2020)
Tiga
hari di bawah ancaman tentu bukan situasi yang biasa-biasa saja. Kini ketiga
guru tengah menjalani penyembuhan trauma psikologis.
Untuk
sementara kita amankan dan diberikan trauma healing. Kalau sudah tenang akan
dilanjutkan pengambilan keterangan,”tambah era
Gerombolan bersenjata memang
sempat menculik guru-guru itu, namun bukan berarti hak mendapat pendidikan bisa
direnggut pula oleh gerombolan itu. Pendidikan harus terus dijamin untuk
anak-anak Papua.
Komando Distrik Militer (Kodim) 1710 Mimika
menyiapkan personelnya untuk mengganti tiga guru SD Baluni yang sedang
menjalani trauma healing. Dandim 1710 Mimika, Letkol Inf Pio L Nainggolan
mengatakan kegiatan belajar mengajar di SD memang sempat terhenti.
Kami akan siapkan
personel untuk mengajar sementara disana, untuk mengajar SD maupun SMP babinsa
kami punya kemampuan,” kata letkop Pio(NIK)