masukkan script iklan disini
Ilustrasi. Laporan PISA 2018 mencatat,
sebanyak 41 persen siswa di Indonesia mengaku pernah jadi korban bullying(DOK/CNN)
|
JJNEWS.CO,ID- bullying atau perundungan ibarat duri dalam iklim pendidikan di Indonesia, Hampir setengah dari siswa di Indonesia mengaku pernah mengalami perundungan.
Hasil ini didapat dari Penilaian Siswa Internasional atau
OECD Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 yang baru saja
dirilis pada Selasa (3/12) lalu.
Penilaian bertaraf internasional ini dilakukan untuk
mengetahui kemampuan siswa secara komprehensif, sekaligus iklim pendidikan di
setiap negara anggota OECD (Organisation of Economic Co-operation and
Development).
Sebanyak 41 persen siswa Indonesia
dilaporkan pernah mengalami perundungan, setidaknya beberapa kali dalam
sebulan. Persentase angka perundungan siswa di Indonesia ini berada di
atas angka rata-rata negara OECD sebesar 23 persen.
Pada saat yang sama, 80 persen siswa Indonesia mengaku perlu
membantu anak-anak yang mengalami perundungan. Sementara sebanyak 17 persen
siswa yang kesepian,
Laporan juga mencatat, sebanyak 21 persen siswa Indonesia pernah bolos sekolah dan 52 persen dilaporkan datang terlambat ke sekolah. Selain itu, laporan juga menyoroti iklim pertemanan antara siswa di Indonesia, Sebanyak 57 persen siswa di Indonesia mengaku saling bersaing satu sama lain, berada di atas angka rata-rata negara OECD sebesar 50 persen, Sementara sebanyak 75 persen siswa mengaku memiliki teman-teman sekolah yang koperatif. Studi ini dilakukan terhadap 6 ribu anak berusia 15 tahun dari 79 negara OECD setiap tiga tahun sekali.Kasus perundungan memang banyak terjadi pada anak-anak, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat, sebanyak 107 anak menjadi korban perundungan di sekolah pada 2018 lalu. Dampak yang ditimbulkan perundungan terjadi pada beberapa tingkat, Perundungan dapat menurunkan motivasi seorang anak bersekolah, menghambat prestasi, meningkatkan agresivitas anak, hingga menimbulkan depresi(NIK)
Laporan juga mencatat, sebanyak 21 persen siswa Indonesia pernah bolos sekolah dan 52 persen dilaporkan datang terlambat ke sekolah. Selain itu, laporan juga menyoroti iklim pertemanan antara siswa di Indonesia, Sebanyak 57 persen siswa di Indonesia mengaku saling bersaing satu sama lain, berada di atas angka rata-rata negara OECD sebesar 50 persen, Sementara sebanyak 75 persen siswa mengaku memiliki teman-teman sekolah yang koperatif. Studi ini dilakukan terhadap 6 ribu anak berusia 15 tahun dari 79 negara OECD setiap tiga tahun sekali.Kasus perundungan memang banyak terjadi pada anak-anak, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat, sebanyak 107 anak menjadi korban perundungan di sekolah pada 2018 lalu. Dampak yang ditimbulkan perundungan terjadi pada beberapa tingkat, Perundungan dapat menurunkan motivasi seorang anak bersekolah, menghambat prestasi, meningkatkan agresivitas anak, hingga menimbulkan depresi(NIK)