masukkan script iklan disini
JJNEWS.CO.ID jakarta-Bagi anak-anak bermain
merupakan aktivitas yang penting untuk pertumbuhan mereka. Bercengkerama dan
membangun interaksi sosial merupakan pola proses kehidupan manusia yang penting
untuk dimulai sejak dini, dari hal itulah manusia disebut sebagai makhluk sosial.
Bahkan beberapa ahli
perkembangan anak pun setuju bermain merupakan hal yang sangat penting dalam
pembelajaran dan perkembangan emosional bagi semua anak. Bermain harus menjadi
pengalaman yang menyenangkan dan seringkali banyak keterampilan bisa dipelajari
melalui bermain.
Menilik hal itu, beberapa sekolah juga menerapkan pola edukasi dan bermain,
salah satunya Sekolah Hikari. Sekolah yang didirikan sejak 2011 lalu ini,
memiliki konsep sekolah ramah anak dan menyenangkan dengan lingkungan hijau
yang asri. sekolah terletak di perumahan Serpong Lagoon Tangerang Selatan.
Bermula dari Kampung Koceak
Kranggan, dulu tempat pendidikan anak ini hanya memiliki 2 sekolah dasar, SDN
Tunas Muda dan Madrasah Al Khaeriyah yang sudah tidak bisa lagi menampung
anak-anak di wilayah Serpong Lagoon. Kemudian terbukalah hati untuk membuka
sekolah Hikari ini.
Fadilah Hasim Adalah orang yang memberanikan
diri membuka sekolah untuk warga hunian Serpong Lagoon. Ia memiliki jaringan di
bidang pendidikan baik dari Jepang maupun Indonesia. Sebelumnya diawal tahun
2000-an Fadilah Hasim dkk sudah terlebih dulu melakukan kegiatan masyarakat
(volunteer/relawan) di bidang pendidikan.
“Sekolah Hikari ini membangun karakter, sifat yang
mulia dan memiliki pengetahuan dasar yang kuat. Sekolah hikari hadir untuk
anak-anak negeri meniti kemandirian dan menumpuk kemampuan bekerja sama,” ujarnya
dalam keterangan tertulis, sabtu (29/2/2020).
Sekolah Hikari secara kurikulum
mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Tangerang Selatan
yaitu kurikulum 13. Perbedaannya ada sisipan pendidikan lingkungan bukan
termasuk ekstrakurikuler tetapi intrakurikuler.
Sekolah Hikari di bawah Yayasan
Semarak ini sudah membuat kerja sama dengan pemerintah Kota Tangerang Selatan
untuk mengimplementasikan pendidikan lingkungan, dan dibantu oleh Jica (Lembaga
sosial yang berpusat di jepang).
Adapun jenjang pendidikan sekolah Hikari yaitu TK dan SD, terdapat 4 kelompok ada TK A (2 kelompok) dan TK B (2 kelompok). Kemudian SD berjumlah 15 kelas, kelas 1-kelas 3 masing-masing memiliki 3 kelas dan kelas 4-kelas 6 masing-masing memiliki 2 kelas. Sementara untuk kelas 1 - kelas 3 masing-masing kelas diisi dengan 21 - 22 siswa siswi. Total murid di sini kurang 390 siswa-siswi.
Adapun jenjang pendidikan sekolah Hikari yaitu TK dan SD, terdapat 4 kelompok ada TK A (2 kelompok) dan TK B (2 kelompok). Kemudian SD berjumlah 15 kelas, kelas 1-kelas 3 masing-masing memiliki 3 kelas dan kelas 4-kelas 6 masing-masing memiliki 2 kelas. Sementara untuk kelas 1 - kelas 3 masing-masing kelas diisi dengan 21 - 22 siswa siswi. Total murid di sini kurang 390 siswa-siswi.
Karena mengedepankan karakter terlebih dahulu,
kelas 1 sampai dengan kelas 3 lebih banyak diisi bermain sambil belajar agar
suasana belajar tetap cair dan tidak menegangkan bagi anak didik. Nah, kelas 4
masuk ke literasi akademis mulai di seriuskan untuk memiliki tanggung jawab
belajar, terlebih lagi kelas 6 perlu dipersiapkan untuk menghadapi ujian
nasional bukan berarti menghilangkan waktu bermain mereka.
"Karena pada tujuannya sekolah ini ingin
dalam kegiatan mencari ilmu tidak boleh ada perasaan tegang dan tidak nyaman
agar siswa siswi merasa bahagia dan betah, dan menghasilkan anak didik yang
berkualitas pada masa depannya," ungkap Fadilah.
Penerapan PR (pekerjaan rumah) dalam 1 minggu
sekali dibuat dalam bentuk jurnal yang berisi tentang perasaan, apa yang
dilakukan dan kemudian diberi kesempatan untuk membaca di depan teman-temannya.
Hal itu membuat murid lebih aktif berinteraksi sesama dan murid merasa tidak
terbebani oleh pelajaran tersebut.
"Satu hal lagi di sekolah Hikari ini tidak
ada rangking, dengan maksud tidak membanding-bandingkan antara anak yang satu
dengan anak yang lainnya karena pada hakikatnya manusia terlahir sudah menjadi
juara di bidangnya masing-masing berkat pemberian Tuhan," terangnya.
Nah di sekolah Hikari ini diberikan wawasan
bagaimana peduli terhadap lingkungan, adab sopan santun, dan arti kebersamaan.
Sekarang yang menjadi kendala adalah tidak tertampungnya siswa di sekolah Hikari
dan butuh ditambahkan lagi fasilitas-fasilitas untuk sarana penunjang bagi
siswa siswi.
Diketahui, siswa siswi Hikari
tidak hanya berasal dari warga hunian Serpong Lagoon dan sekitarnya, namun juga
sampai ke daerah BSD City. Meskipun masih banyak kekurangan pihak sekolah terus
berbenah dan selalu menjadi sumber cahaya ilmu yang tak pernah padam.
"Harapan terbesarnya ingin meningkatkan
kualitas dari guru-guru dan fasilitas sarana Hikari, dan pastinya selalu
membuat betah anak-anak di sekolah," pungkasnya(NIK)